Posting Terbaru :
Posting Terbaru

Ngoh (Jilid 5 - Lengkap)


Ngoh jilid 5 ini merupakan buatan baru setelah tidur panjang sampai dengan jilid 4. Saya melanjutkan lagi sekitar tahun 2008 sampai dengan 2009. Jadi bisa dikatakan, Ngoh adalah komik saya yang dikerjakan dalam kurun waktu hampir 20 tahun (sejak 1989), dan belum tamat.

Ada perbedaan mendasar dari Ngoh jilid 1 s/4 dengan jilid 5. Pada jilid 1 s/d 4 saya masih berani langsung menggunakan kuas untuk outline yang (kecuali arsir) sekaligus dengan blockingnya, sedangkan jilid 5 saya tidak bisa lagi mengatur tebal tipisnya outline dengan kuas. Yang jadi andalan saya adalah spidol, sedangkan blockingnya dengan kuas.

Ketika untuk pertama kalinya saya bertemu pak Hasmi tahun 1992 di kamar kosnya di kawasan Jl. Magelang, Jogja, beliau sempat meminta saya menunjukkan telapak tangan yang dirapatkan dan ditelungkupkan. Kata pak Hasmi, kalau tangan saya gemetar, berarti kemungkinan saya tidak akan bisa menggambar dengan baik. Tangan saya gemetar. Beliau memang benar. Saya kurang bisa menggambar garis lurus atau lengkung dengan smooth, meski menggunakan spidol sekalipun.

Di jilid 5 ini saya coba-coba memangkas satu atau dua halaman untuk menampilkan sesuatu yang terjadi pada masa saya mengerjakannya. Semacam tetenger lah. Misalnya ketika ada berita meninggalnya Ricky NS, kreator Rado dan Cobra, serta musibah meluapnya air Situ Gintung.

Selamat mengikuti.





Untuk mengetahui jalan cerita selengkapnya, lihat di sini.


---

Profil Karakter Kanser Bocah Super (Update)


Gagasan untuk menciptakan karakter Kanser muncul saya ketika ayah saya pulang kantor membawa kaset video film Superman the Movie. Waktu itu tahun 1978, saya masih SMP.

Special effect yang menampilkan adegan Superman (diperankan oleh Christopher Reeve) terbang begitu memukau saya, seolah sang jagoan betul-betul terbang, hingga mendorong saya untuk membuat tokoh superhero yang bisa terbang. Karena saya anak-anak, tokoh yang saya buat pun anak-anak juga. Jadilah Kanser ini. Nama Kanser saya ambil dari zodiak saya, Cancer.

Desain awal Kanser
Begitu rancangan Kanser mencapai titik final, sayapun membuat komiknya. Saat itu, konsep proses perubahan dari seorang bocah biasa (sayang saya lupa nama tokoh bocah ini) menjadi bocah super adalah karena terpapar sebuah benda misterius yang muncul dari langit. Untuk kostumnya, sang bocah minta tolong ibunya untuk membuatkan. Sayangnya lagi, saya tak sempat menyelesaikan komik yang baru jadi beberapa halaman itu. Kanser pun “tidur” selama beberapa tahun.

Saya tergerak untuk “membangkitkan” Kanser lagi saat saya telah 3 tahun kuliah di Jogja, yaitu sekitar tahun 1986. Awalnya saya membuat kartun untuk sebuah majalah anak-anak terbitan kota pelajar itu, Putera Kita namanya. Setelah beberapa kali membuat dan dimuat, redaksi Putera Kita “menantang” saya untuk membuat komik. Dengan semangat 45 saya buat komik dengan tokoh Kanser dan pihak redaksi setuju untuk memuatnya.

Konsep karakter Kanser saya rombak pada proses perubahannya. Bukan lagi karena pengaruh radiasi meteorit misterius, tapi atas permintaan seorang putri cantik bernama Kania, penguasa kerajaan Krabbie yang berada di dimensi tak nyata. Sang bocah saya beri nama Dido, seperti nama sahabat satu kos saya yang bernama Didok. Putri Kania meminta Dido untuk mencari kakeknya yang bernama Kakek Sakti, yang mengalami linglung akibat kematian cucu kesayangannya bernama Kanser. Oleh Putri Kania, Dido dibekali dengan kesaktian Kanser yang menitis pada sebuah simbol kerajaan berbentuk liontin. Dalam keadaan linglung, Kakek Sakti masuk ke dimensi nyata dan tanpa sengaja menciptakan sosok monster berbentuk manusia digital yang kemudian berhasil disingkirkan oleh Kanser ke luar angkasa. Kekuatan monster manusia digital yang melayang di angkasa itu kemudian dimanfaatkan oleh makhluk dari planet asing bernama Zalbok yang ingin mengacau di bumi. Zalbok ini sedianya akan saya jadikan musuh bebuyutan Kanser, sebab setiap superhero pasti punya musuh bebuyutan, bukan? Seperti Lex Luthor musuh Superman, Joker musuh Batman, Ghazul musuh Gundala dan Dr. Setan musuh Godam.

Keluarga kerajaan Krabbie


Dalam kurun waktu sekitar 4 tahun, Kanser rajin muncul di majalah Putera Kita dalam beberapa episode. Kavlingnya pun istimewa: di cover belakang majalah dan berwarna (pewarnaan dilakukan oleh bagian artistik Putera Kita). Yang membuat saya bangga, tokoh Kanser digemari anak-anak, seperti yang diungkapkan oleh redaksi Putera Kita.

Judul komik Kanser di majalah Putera Kita yang masih saya ingat adalah :
  • Asal-usul Kanser
  • Mencari Kakek Sakti
  • Kalut
  • Tak Ingin Jadi Kanser

Dari judul di atas terlihat bahwa saya ingin menyajikan debut Dido sebagai Kanser, dari awal ia menerima permintaan bantuan dari Putri Kania, pencarian Kakek Sakti yang berbuntut munculnya Zalbok, kegalauan Dido atas identitas gandanya yang membuat kehidupan pribadinya kacau, dan pengunduran diri Dido sebagai Kanser.

Salah satu halaman "Kanser Mencari Kakek Sakti" di majalah Putera Kita

Salah satu halaman "Kanser Kalut" di majalah Putera Kita

Salah satu halaman "Tak Ingin Jadi Kanser" di majalah Putera Kita

Satu judul yang belum sempat saya tuntaskan karena kesibukan kuliah adalah “Bola Kristal Paresnaris”, dan kini naskahnya yang sudah jadi beberapa halaman hilang entah kemana. Pelan tapi pasti, Kanser kembali “terlelap”. Ini bukan berarti saya berhenti “mengutak-atik” Kanser. Dalam waktu senggang, saya sempatkan menggambar ulang asal-usul Kanser dalam gaya gambar yang “sok manga”, karena saat itu lagi gencar-gencarnya komik Jepang menyerbu pasar komik Indonesia yang “sepi” dari komik lokal.

Saat komik Indonesia mulai menunjukkan kegairahan, Kanser versi baru saya munculkan lagi dalam sebuah komik kompilasi terbitan Metha Studio Jogja tahun 2008. Artinya 18 tahun Kanser “tidur”. Selain “Asal-usul Kanser” yang sudah jadi beberapa tahun sebelumnya, saya juga menulis ulang script “Mencari Kakek Sakti” yang pengerjaan gambarnya dibantu oleh 2 komikus lain, yaitu Nico Jeremia dan Arieswendha, untuk komik kompilasi bertajuk Petualangan Anak Pemberani itu.

Ada sebuah studio film animasi di Surabaya yang sempat meminati Kanser untuk dianimasikan. Namun karena ternyata mereka merombak total kostum Kanser menjadi bergaya tokoh pewayangan, yang menurut mereka agar tampak lebih terlihat “lebih Indonesia”, saya mundur. Menurut saya, hanya karena ingin terlihat “Indonesiawi”, tidak perlu memaksakan diri dengan merancang tokoh superhero berbaju wayang. Hingga kini tak pernah terdengar hasil produksi studio animasi tersebut.

Profil Karakter:


(Jink)

Dikunjungi: hit counter kali.

Ngoh (Jilid 4 - Lengkap)


Enjoy aja! Begitulah kira-kira prinsip saya saat menggarap komik Ngoh. Tanpa target apapun, baik dari segi waktu maupun finansial. Pendeknya, just for fun lah.

Meski begitu saya tidak seenak udel saya sendiri dalam mengerjakannya, karena saya menjaga kemungkinan bahwa suatu saat ada satu atau dua orang yang ingin menikmatinya. Itulah makanya ada beberapa tambal sulam di sana-sini, dalam artian saya sisipkan gambar baru di antara halaman-halaman yang sudah jadi. Selain untuk kemulusan continuity cerita, juga karena naskah aslinya sudah rusak.

Sejatinya, komik yang berjudul awal Gempar ini mandek di jilid 4 halaman 43. Halaman 44 dan seterusnya adalah bikinan baru yang saya buat sekian tahun kemudian karena semangat saya terbangkitkan melihat bahwa ternyata penggemar dan pemerhati komik Indonesia masih ada dan banyak.

Selamat menyimak.





Jika sobat masih punya cukup waktu senggang untuk membaca selengkapnya, silakan lihat di sini.

---

Ngoh (Jilid 3 - Lengkap)


Lexus yang sebenarnya merupakan tokoh sentral "Ngoh" baru muncul di jilid 3 ini, sedangkan Traga yang hanya berperan sebagai sidekick Lexus justru sudah tebar pesona di jilid awal. Memang begitulah konsepnya.

Satu hal yang mungkin perlu saya ungkap di sini adalah, bahwa ketika memulai mengerjakan komik ini saya berencana akan menampilkan juga Godam dan Gundala (dan mungkin beberapa superhero lainnya) sebagai bintang tamu. Istilahnya cross over (istilah ini baru saya ketahui setelah kenal dengan pak Berny Julianto). Sejak awal sudah saya persiapkan subcovernya - baik pada Lexus versi desain awal maupun versi desain ala Batman, seperti ini:



Tanda-tanda untuk ke sana, selain di subcover, juga saya tampilkan clue-nya di jilid 5 halaman 48, sudah saya konsepkan dalam benak saya masak-masak.

Sayangnya, jika saya ingin melanjutkan (atau me-remake Ngoh), tampaknya harus mempertimbangkan ulang hal itu karena jaman sudah berubah. Kita tidak bisa lagi sembarangan memajang tokoh superhero kreasi komikus lain (atau yang memiliki hak ciptanya) di komik kita.

Untungnya, sejak awal saya tidak ada niatan menerbitkan komik ini, lha wong saya membuatnya di saat yang tidak tepat. Di saat komik Indonesia menjalani hibernasi. Saya sekedar menyalurkan syahwat menggambar, tapi yang bukan hanya sekedar corat-coret. Jadinya ya seperti ini.





Selengkapnya lihat di sini.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Jink Comics - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger