Godam Reborn 3 sudah terbit pada 2010 lalu, tapi sampai sekarang masih menyisakan penyesalan dalam diri saya. Kenapa?
Begini ceritanya …
Ketika Pak Akhmad dan Pak Chairul (tim dari Metha Studio Jogja) berkunjung ke Surabaya, kalau tak salah tahun 2009/2010, dan mengutarakan bahwa proyek Godam Reborn 3 sudah dimulai, terbersit keinginan dalam hati saya untuk dilibatkan. Sudah lama saya berhasrat untuk membuat komik Godam, walaupun tokoh utamanya bukan Godam ciptaan Pak Wid NS, tetapi Godam baru. Tapi itu tak mengurangi antusiasme saya untuk berharap. Tapi saat beliau berdua menyatakan kalau yang mengerjakan adalah pak Hasmi dan mas Sungging, saya harus menelan kekecewaan. Mungkin belum waktunya, hibur saya dalam hati.
Beberapa bulan kemudian Pak Akhmad dan Pak Chairul kembali datang ke Surabaya dengan membawa sketsa yang telah dibuat oleh Pak Hasmi dan sebuah kabar gembira. Mereka meminta saya untuk meneruskan pembuatan GR3 yang sudah diselesaikan oleh Pak Hasmi separuh dari total sekitar 100 halaman. Tugas saya tak hanya meneruskan, tapi juga meninta sketsa yang telah dibuat oleh Pak Hasmi. Di sinilah letak kesalahan saya yang fatal. Begitu bersemangatnya saya sampai-sampai tak berpikir panjang. Sketsa Pak Hasmi langsung saya tinta. Baru setelah jadi beberapa halaman saya sadar. Pak Hasmi adalah salah satu maestro komik Indonesia yang dihormati, tak hanya oleh para penggemarnya, tapi juga oleh sesama komikus senior pada masanya. Seharusnya saya menggambar ulang sesuai sketsa yang dibuat Pak Hasmi. Tapi itu tidak saya lakukan dan saya terlambat menyadari.
Hilang sudah sketsa asli karya Pak Hasmi, sehingga tidak bisa dinikmati oleh para penggemarnya. Cukup lama saya menyesali keteledoran itu. Tapi nasi sudah jadi bubur. Cukuplah hal itu menjadi pelajaran berharga untuk tidak saya ulangi di kemudian hari.
“Menginjak-injak” karya orang lain sebenarnya bukan kali itu saja. Sebelumnya saya melakukannya pada karya Mas Nico Jeremia saat mengerjakan Kanser: Mencari Kakek Sakti. Saya lancang meninta gambar Mas Nico pada satu lembar pertama, tapi saya segera menyadarinya. Saya sampaikan hal itu pada Mas Nico dan untungnya beliau mengijinkan, bahkan untuk gambar beberapa halaman berikutnya. (Jink)
Tentang Godam Reborn 3: Godam vs Godam
Kreator Godam | : | Wid NS |
Kreator Godam Reborn | : | Metha Studio |
Cerita | : | Sungging |
Gambar | : | Hasmi, Jink |
Warna | : | Berny, Arieswendha, Jink |
Teks | : | Sungging |
Desain cover | : | Sungging |
Penerbit | : | Metha Studio - Yogyakarta |
Tahun terbit | : | 2010 |
Sinopsis
Awang menghadapi kegalauan dalam menentukan siapa yang akan mewarisi cincin ajaib tempat bersemayam kekuatan Godam, apakah Pandu atau Narung. Pandu adalah mantan polisi yang punya identitas ganda sebagai Godam Reborn, sedangkan Narung adalah anak Munarsih, perempuan yang punya hubungan khusus dengan Awang di masa lalu dan saat ini dekat lagi dengan Awang.
Secara tak sengaja Narung menemukan cincin Awang dan memakainya, sehingga ia berubah jadi Godam. Masalah muncul karena ternyata Narung tidak mampu mengendalikan kekuatan Godam. Pandu yang tengah disibukkan dengan ulah Soma, musuh lamanya yang ingin balas dendam pada Godam Reborn, harus turun tangan untuk mengatasi Godam yang kekuatannya jauh lebih dahsyat dari Godam Reborn.
Preview lihat di sini.
+ comments + 3 comments
congrats atas keterlibatan ini ... tp omong2 dmn bs dapetin koleksi komik2 godam trmasuk yg paling gress??? ...
kalau di surabaya dmn bs saya dolani?
Komik Godam untuk versi Reborn (trilogi) bisa diperoleh di Metha Studio Jogja cq. Bp. Chairul (0818269291), sedangkan Godam versi original saat ini di bawah manajemen PT. Bumi Langit - Jakarta. Komiknya dibuat dalam format strip dimuat di koran Kompas beberapa waktu lalu, bergantian dengan karakter lain yang juga dikelola oleh PT. Bumi Langit, seperti Gundala, Laba-laba Merah, Nusantara, dan lain-lain.
untuk mendapatkan komik godam reborn 3 dimana saya bisa beli kemaren saya beli di metha studio hanya tersedia godam reborn 1 dan godam reborn jodoh buat awang??
Posting Komentar