Posting Terbaru :

Profil Karakter: Lelawa



Nama karakter LELAWA
Nama asli Satria
Tinggi/berat 175 / 80 kg
Kemampuan super -
Senjata Gadget 
Musuh Prof. Sudarta
Sidekick/pendamping Bayu dan Slamet
Kota domisili Surabaya, Indonesia
Kreator Dwi "Jink" Aspitono

Latar belakang cerita


Satria adalah anak seorang pengusaha kaya raya. Sewaktu mahasiswa dan saat berlibur di Thailand, ia dan sejumlah orang lainnya diculik kawanan teroris. Ia diculik bukan untuk ditukar dengan tebusan, tapi dijadikan anggota pasukan teroris. Selama 5 tahun ia berada di kamp teroris dan harus menghadapi kenyataan yang keras dan kejam.

Dalam sebuah kesempatan, Satria berhasil melarikan diri dari kamp. Pemimpin teroris tak ingin membiarkan ia lolos. Kemanapun Satria kabur, para teroris terus memburunya, hingga akhirnya ia sampai ke pedalaman hutan di Filipina.

Di hutan itu Satria dijadikan warga kehormatan oleh suku pedalaman karena secara tidak sengaja menyelamatkan anak kepala suku. Oleh kepala suku ia diberi nama "Lelawa" yang artinya "orang asing yang tersesat". Selama 2 tahun Satria menikmati hidup sebagai warga suku tersebut dan ia memperoleh banyak pelajaran berharga dalam hal bertahan hidup.

Ketenangan suku pedalaman terusik dengan kehadiran para teroris yang bertugas memburu Satria. Pertempuranpun terjadi belantara yang jadi wilayah suku pedalaman. Meskipun kalah dalam persenjataan, tapi suku tersebut berhasil melumpuhkan para teroris. Sayangnya kepala suku tewas dalam pertempuran itu.

Satria yang merasa bersalah telah mengundang para teroris dan menyebabkan porak porandanya desa suku pedalaman memutuskan untuk pergi dan kembali ke Indonesia. Pengalaman yang ia petik selama 7 tahun tersebut menggugah nurani Satria untuk memberikan sumbangsihnya dalam memerangi kejahatan. Ia menggunakan nama Lelawa untuk mengenang suku yang telah berjasa memberikan pelajaran berharga baginya.

Dengan mengandalkan kemampuan tata kelahi dan gadget/ perlengkapan khusus, Lelawa menjadi penjaga kota Surabaya dari aksi teror kriminal.



Trivia

  • Semula Lelawa menggunakan beberapa burung rajawali yang dilepas bebas dan dilengkapi dengan kamera untuk menjadi “mata dan telinganya”, namun lama-kelamaan burung-burung tersebut punah, baik karena dimangsa predator lain, tersesat atau menjadi sasaran tembak warga yang tidak bertanggung jawab. Lelawa kemudian mengganti peran burung rajawali dengan drone.
  • Untuk menunjang mobilitasnya Lelawa sengaja memilih sepeda motor untuk mengantisipasi jalanan yang macet.
  • Pertama kali muncul dalam komik Malam Neraka tahun 2009 yang diterbitkan oleh Cergam Cakra Bintang (CCB) Jakarta.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Jink Comics - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger