Salah duanya adalah mengerjakan lay out komik Sang Pangeran dan “menusir” komik lama yang akan dicetak ulang.
Dalam hal me-lay out sebetulnya bukan hal asing buat saya. Dalam membuat komik, tahapan yang selalu saya lalui adalah mengisi teks (lettering) dengan CorelDraw, sekaligus melakukan proses lay out. Tapi lay out yang saya lakukan untuk Sang Pangeran agak sedikit berbeda karena Sang Pangeran (jilid 1 dan 2) adalah karya orang lain (pak Trie Hendrayana), yang notabene sudah jadi, lengkap dengan letteringnya.
Jadi, lay out yang saya lakukan mencakup penyesuaian ukuran komik setebal 235 halaman yang lebih mengarah pada F4 yang berbeda dengan standar Metha Studio yang lebih A4.
Selain itu, saya juga harus “membenahi” hasil scan komik tersebut yang seringkali tidak presisi dan harus dirotasi setidaknya 1,5 sampai 20 (plus-minus). Dampaknya adalah pada garis tepi yang menjadi tidak horizontal dan vertikal. Adalah menjadi bagian dari tugas saya untuk merubah garis tepi, tapi hanya yang bagian luar saja.
Oh ya, selain me-lay out, saya juga membuat cover komik Sang Pangeran jilid 1 dan 2.
Hal yang benar-benar baru buat saya adalah menusir hasil scan komik lama yang akan dicetak ulang oleh Metha Studio. Tak main-main, komik yang harus ditusir berjudul Madeleine karya komikus legendaris Indonesia, Teguh Santosa. Dengan berbekal sedikit ketrampilan menggunakan Photoshop saya membersihkan panel demi panel dan berlanjut halaman demi halaman. Butuh ketelatenan dan kesabaran dalam melakukannya, terutama saat menentukan lubang-lubang putih dalam blok hitam dan noktah-noktah hitam di background putih, apakah itu memang benar-benar seperti itu atau karena kualitas komik asli yang sudah menurun mengingat komik tersebut hasil cetakan tahun 1968.
Salah satu hasil tusiran saya (kanan), dibandingkan dengan hasil scan. |
Ada 3 untung saya dalam menggarap Madeleine. Untung pertama, pak Akhmad tidak menerapkan standar yang terlalu tinggi pada hasil tusirannya. Bahkan pak Akhmad meminta tidak terlalu bersih hasilnya agar kesan komik jadul lebih terasa. Untung kedua, komik karya alm. Teguh Santosa ini sudah banyak menggunakan blok-blok hitam, sehingga saya bisa mengerjakan lebih cepat, meski tetap harus menjaga ketelatenan. Untung ketiga, jumlah halamannya tidak banyak. Hanya 63 halaman, plus cover depan dan belakang yang masih lumayan baik hasilnya setelah di-scan.
Alhamdulillah tugas tersebut selesai sesuai jadwal yang ditetapkan Metha Studio.
(Jink/Agustus 2017)
Posting Komentar