Lama berada di perantauan, Putu Langkir bermaksud pulang ke kampung halamannya. Dalam perjalanan ia merasa seperti tertabrak sebuah mobil. Namun karena tak mendapati luka sedikitpun di tubuhnya, Putu Langkir meneruskan langkahnya. Betapa terkejutnya ia kala mendapati rumahnya kedatangan banyak tamu dengan suasana muram. Ia makin kaget melihat orang tua dan adik semata wayangnya menangis di depan jenazah seseorang.
Judul | Pulang |
Cerita | Damuhbening |
Gambar | Jink |
Cover | - |
Format | 160 x 230 cm; hitam putih |
Jumlah Halaman | 27 |
Penerbit | Metha Studio Jogja |
Keterangan | Diterbitkan dalam antologi komik "Waktu" |
Posting Komentar