Tampilkan postingan dengan label Profil Karakter. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Profil Karakter. Tampilkan semua postingan
Profil Karakter: Dirgantara
Dirgantara adalah karakter superhero yang pertama kali saya ciptakan, yaitu sekitar tahun 1973, waktu saya masih SD kelas 3. Desainnya kira-kira seperti di bawah ini. Jika diperhatikan, desainnya memang terinspirasi dari Nusantara, karakter superhero ciptaan Mater, dan Godam, karakter superhero ciptaan Wid NS.
Saya pun sempat menuangkannya dalam sebuah komik yang saya gambar di buku tulis kosong. Judulnya kalau tidak salah Gempar. Bintang tamunya, yang sangat ingat adalah Godam, Gundala dan Lamaut.
Belakangan, sekitar tahun 2013 saya mencoba mendesain ulang Dirgantara seperti berikut ini:
Saya berharap, suatu saat nanti saya akan punya kesempatan untuk membuat komiknya.
Saya pun sempat menuangkannya dalam sebuah komik yang saya gambar di buku tulis kosong. Judulnya kalau tidak salah Gempar. Bintang tamunya, yang sangat ingat adalah Godam, Gundala dan Lamaut.
Belakangan, sekitar tahun 2013 saya mencoba mendesain ulang Dirgantara seperti berikut ini:
Saya berharap, suatu saat nanti saya akan punya kesempatan untuk membuat komiknya.
Labels:
Dirgantara,
Profil Karakter
Profil Karakter: Shakuntala
Desain baru Shakuntala:
Nama karakter | SHAKUNTALA |
Nama asli | Maya Restuningsih |
Tinggi/berat | 168 / 60 kg |
Kemampuan super | Terbang, kebal |
Senjata | Sinar lembayung |
Musuh | - |
Sidekick/pendamping | - |
Kota domisili | Surabaya, Indonesia |
Kreator | Dwi "Jink" Aspitono |
Latar belakang cerita
Maya adalah seorang janda cerai dan punya anak semata wayang bernama Debby. Rumah tangganya kandas karena ada orang ketiga yang hadir dalam kehidupan rumah tangganya. Suatu hari, Maya mengalami koma karena kecelakaan lalu lintas semasa remaja.
Dalam komanya (alam bawah sadar), Maya ditemui seorang laki-laki tua dari sebuah zaman di masa lalu yang tak lain adalah seorang raja. Maya diminta bantuan untuk menyamar sebagai putri raja, menggantikan putri yang asli dari ancaman musuh. Setelah melalui perjuangan yang berat, Maya berhasil menjalankan perannya. Oleh sang raja ia dianugerahi kesaktian yang baru bisa muncul saat mengalami kesakitan yang luar biasa. Kelahiran Debby adalah momentum yang menentukan munculnya kekuatan super.
Ia membuat sendiri kostum khusus dan menamakan dirinya Shakuntala yang diadopsi dari salah satu tokoh dalam kisah Mahabharata.
Dengan senjata ‘sinar lembayung’ dari telapak tangannya, ia bisa melumpuhkan dan memusnahkan musuh-musuhnya yang merupakan keturunan dari musuh sang raja yang ingin membalas dendam. Shakuntala bertekad untuk menumpas sampai ke akar-akarnya demi ketenangan hidup keluarganya dan masyarakat yang terkena imbas kejahatan musuhnya.
Dalam komanya (alam bawah sadar), Maya ditemui seorang laki-laki tua dari sebuah zaman di masa lalu yang tak lain adalah seorang raja. Maya diminta bantuan untuk menyamar sebagai putri raja, menggantikan putri yang asli dari ancaman musuh. Setelah melalui perjuangan yang berat, Maya berhasil menjalankan perannya. Oleh sang raja ia dianugerahi kesaktian yang baru bisa muncul saat mengalami kesakitan yang luar biasa. Kelahiran Debby adalah momentum yang menentukan munculnya kekuatan super.
Ia membuat sendiri kostum khusus dan menamakan dirinya Shakuntala yang diadopsi dari salah satu tokoh dalam kisah Mahabharata.
Dengan senjata ‘sinar lembayung’ dari telapak tangannya, ia bisa melumpuhkan dan memusnahkan musuh-musuhnya yang merupakan keturunan dari musuh sang raja yang ingin membalas dendam. Shakuntala bertekad untuk menumpas sampai ke akar-akarnya demi ketenangan hidup keluarganya dan masyarakat yang terkena imbas kejahatan musuhnya.
Trivia
- Maya adalah seorang janda cerai dan punya anak semata wayang bernama Debby.
- Rumah tangganya kandas karena ada orang ketiga yang hadir dalam kehidupan rumah tangganya.
- Pertama kali muncul dalam antologi komik Bunda dengan judul Monster, tahun terbit 2011, diterbitkan oleh Metha Studio Jogja.
Labels:
Profil Karakter,
Shakuntala
Profil Karakter: Lelawa
Nama karakter | LELAWA |
Nama asli | Satria |
Tinggi/berat | 175 / 80 kg |
Kemampuan super | - |
Senjata | Gadget |
Musuh | Prof. Sudarta |
Sidekick/pendamping | Bayu dan Slamet |
Kota domisili | Surabaya, Indonesia |
Kreator | Dwi "Jink" Aspitono |
Latar belakang cerita
Satria adalah anak seorang pengusaha kaya raya. Sewaktu mahasiswa dan saat berlibur di Thailand, ia dan sejumlah orang lainnya diculik kawanan teroris. Ia diculik bukan untuk ditukar dengan tebusan, tapi dijadikan anggota pasukan teroris. Selama 5 tahun ia berada di kamp teroris dan harus menghadapi kenyataan yang keras dan kejam.
Dalam sebuah kesempatan, Satria berhasil melarikan diri dari kamp. Pemimpin teroris tak ingin membiarkan ia lolos. Kemanapun Satria kabur, para teroris terus memburunya, hingga akhirnya ia sampai ke pedalaman hutan di Filipina.
Di hutan itu Satria dijadikan warga kehormatan oleh suku pedalaman karena secara tidak sengaja menyelamatkan anak kepala suku. Oleh kepala suku ia diberi nama "Lelawa" yang artinya "orang asing yang tersesat". Selama 2 tahun Satria menikmati hidup sebagai warga suku tersebut dan ia memperoleh banyak pelajaran berharga dalam hal bertahan hidup.
Ketenangan suku pedalaman terusik dengan kehadiran para teroris yang bertugas memburu Satria. Pertempuranpun terjadi belantara yang jadi wilayah suku pedalaman. Meskipun kalah dalam persenjataan, tapi suku tersebut berhasil melumpuhkan para teroris. Sayangnya kepala suku tewas dalam pertempuran itu.
Satria yang merasa bersalah telah mengundang para teroris dan menyebabkan porak porandanya desa suku pedalaman memutuskan untuk pergi dan kembali ke Indonesia. Pengalaman yang ia petik selama 7 tahun tersebut menggugah nurani Satria untuk memberikan sumbangsihnya dalam memerangi kejahatan. Ia menggunakan nama Lelawa untuk mengenang suku yang telah berjasa memberikan pelajaran berharga baginya.
Dengan mengandalkan kemampuan tata kelahi dan gadget/ perlengkapan khusus, Lelawa menjadi penjaga kota Surabaya dari aksi teror kriminal.
Trivia
- Semula Lelawa menggunakan beberapa burung rajawali yang dilepas bebas dan dilengkapi dengan kamera untuk menjadi “mata dan telinganya”, namun lama-kelamaan burung-burung tersebut punah, baik karena dimangsa predator lain, tersesat atau menjadi sasaran tembak warga yang tidak bertanggung jawab. Lelawa kemudian mengganti peran burung rajawali dengan drone.
- Untuk menunjang mobilitasnya Lelawa sengaja memilih sepeda motor untuk mengantisipasi jalanan yang macet.
- Pertama kali muncul dalam komik Malam Neraka tahun 2009 yang diterbitkan oleh Cergam Cakra Bintang (CCB) Jakarta.
Labels:
Lelawa,
Profil Karakter
Profil Karakter: Lessus
Lessus Level 1
Lessus Level 2
Nama karakter | LESSUS |
Nama asli | Pradipta |
Tinggi/berat | 175 cm / 90 kg |
Kemampuan super | Kemampuan supernya dapat diaktifkan dalam 3 level, yaitu: |
Level pertama hanya kekuatan super dan kemampuan terbang. | |
Level kedua, selain kemampuan super dan terbang dengan kecepatan supersonik, juga mampu mengeluarkan angin lesus (tornado) dari kedua tangannya dan kebal senjata. | |
Level ketiga, jika digabungkan dengan kemampuan super Speed dan kekuatan Bzar, berubah menjadi manusia super setinggi 70 m (raksasa) bernama Universtar. | |
Senjata | Angin lesus |
Musuh | Jenderal Lugeloq, Zalbok |
Sidekick/pendamping | Prof. Poerwo Adi, Shinta |
Kota domisili | Surabaya, Indonesia |
Kreator | Dwi "Jink" Aspitono |
Latar belakang cerita
Kekuatan Lessus berasal dari sebuah gelang bernama Lexus milik Ngoh. Gelang tersebut pertama kali diberikan kepada oleh Ngoh kepada Prof. Poerwo Adi untuk melawan Jendral Lugeloq. Namun karena sudah tua dan tak punya kemampuan bertarung, Prof. Poerwo Adi kemudian menyerahkannya kepada Pradipta, satpam yang bekerja di institusi milik Prof. Poerwo Adi.
Trivia
- Nama awal Lessus adalah Lexus, sesuai nama gelang yang diberikan oleh Ngoh. Namun karena ternyata sudah merek dagang dengan nama Lexus (antara lain mobil), maka Lexus diganti menjadi Lessus, sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya.
- Lessus pertama kali diciptakan tahun 1989 dalam komik berformat dua panel berjudul Gempar, namun tak selesai.
- Topeng Lessus level 1 terinspirasi dari topeng Batman yang diperankan oleh Michael Keaton.
- Bersama dengan Lexus, diciptakan juga karakter Traga, pangeran dari kerajaan dasar laut yang bernama Handersi
- Pradipta berasal dari sebuah desa yang kerap diterjang angin puting beliung. Suatu hari, Pradipta kecil diterbangkan oleh angin puting beliung dan ditemukan dalam keadaan selamat sejauh 5 kilometer dari rumahnya.
Labels:
Lessus,
Profil Karakter
Profil Karakter Kanser Bocah Super (Update)
Gagasan untuk menciptakan karakter Kanser muncul saya ketika ayah saya pulang kantor membawa kaset video film Superman the Movie. Waktu itu tahun 1978, saya masih SMP.
Special effect yang menampilkan adegan Superman (diperankan oleh Christopher Reeve) terbang begitu memukau saya, seolah sang jagoan betul-betul terbang, hingga mendorong saya untuk membuat tokoh superhero yang bisa terbang. Karena saya anak-anak, tokoh yang saya buat pun anak-anak juga. Jadilah Kanser ini. Nama Kanser saya ambil dari zodiak saya, Cancer.
![]() |
Desain awal Kanser |
Saya tergerak untuk “membangkitkan” Kanser lagi saat saya telah 3 tahun kuliah di Jogja, yaitu sekitar tahun 1986. Awalnya saya membuat kartun untuk sebuah majalah anak-anak terbitan kota pelajar itu, Putera Kita namanya. Setelah beberapa kali membuat dan dimuat, redaksi Putera Kita “menantang” saya untuk membuat komik. Dengan semangat 45 saya buat komik dengan tokoh Kanser dan pihak redaksi setuju untuk memuatnya.
Konsep karakter Kanser saya rombak pada proses perubahannya. Bukan lagi karena pengaruh radiasi meteorit misterius, tapi atas permintaan seorang putri cantik bernama Kania, penguasa kerajaan Krabbie yang berada di dimensi tak nyata. Sang bocah saya beri nama Dido, seperti nama sahabat satu kos saya yang bernama Didok. Putri Kania meminta Dido untuk mencari kakeknya yang bernama Kakek Sakti, yang mengalami linglung akibat kematian cucu kesayangannya bernama Kanser. Oleh Putri Kania, Dido dibekali dengan kesaktian Kanser yang menitis pada sebuah simbol kerajaan berbentuk liontin. Dalam keadaan linglung, Kakek Sakti masuk ke dimensi nyata dan tanpa sengaja menciptakan sosok monster berbentuk manusia digital yang kemudian berhasil disingkirkan oleh Kanser ke luar angkasa. Kekuatan monster manusia digital yang melayang di angkasa itu kemudian dimanfaatkan oleh makhluk dari planet asing bernama Zalbok yang ingin mengacau di bumi. Zalbok ini sedianya akan saya jadikan musuh bebuyutan Kanser, sebab setiap superhero pasti punya musuh bebuyutan, bukan? Seperti Lex Luthor musuh Superman, Joker musuh Batman, Ghazul musuh Gundala dan Dr. Setan musuh Godam.
![]() |
Keluarga kerajaan Krabbie |
Dalam kurun waktu sekitar 4 tahun, Kanser rajin muncul di majalah Putera Kita dalam beberapa episode. Kavlingnya pun istimewa: di cover belakang majalah dan berwarna (pewarnaan dilakukan oleh bagian artistik Putera Kita). Yang membuat saya bangga, tokoh Kanser digemari anak-anak, seperti yang diungkapkan oleh redaksi Putera Kita.
Judul komik Kanser di majalah Putera Kita yang masih saya ingat adalah :
- Asal-usul Kanser
- Mencari Kakek Sakti
- Kalut
- Tak Ingin Jadi Kanser
Dari judul di atas terlihat bahwa saya ingin menyajikan debut Dido sebagai Kanser, dari awal ia menerima permintaan bantuan dari Putri Kania, pencarian Kakek Sakti yang berbuntut munculnya Zalbok, kegalauan Dido atas identitas gandanya yang membuat kehidupan pribadinya kacau, dan pengunduran diri Dido sebagai Kanser.
![]() |
Salah satu halaman "Kanser Mencari Kakek Sakti" di majalah Putera Kita |
![]() |
Salah satu halaman "Kanser Kalut" di majalah Putera Kita |
![]() |
Salah satu halaman "Tak Ingin Jadi Kanser" di majalah Putera Kita |
Satu judul yang belum sempat saya tuntaskan karena kesibukan kuliah adalah “Bola Kristal Paresnaris”, dan kini naskahnya yang sudah jadi beberapa halaman hilang entah kemana. Pelan tapi pasti, Kanser kembali “terlelap”. Ini bukan berarti saya berhenti “mengutak-atik” Kanser. Dalam waktu senggang, saya sempatkan menggambar ulang asal-usul Kanser dalam gaya gambar yang “sok manga”, karena saat itu lagi gencar-gencarnya komik Jepang menyerbu pasar komik Indonesia yang “sepi” dari komik lokal.
Saat komik Indonesia mulai menunjukkan kegairahan, Kanser versi baru saya munculkan lagi dalam sebuah komik kompilasi terbitan Metha Studio Jogja tahun 2008. Artinya 18 tahun Kanser “tidur”. Selain “Asal-usul Kanser” yang sudah jadi beberapa tahun sebelumnya, saya juga menulis ulang script “Mencari Kakek Sakti” yang pengerjaan gambarnya dibantu oleh 2 komikus lain, yaitu Nico Jeremia dan Arieswendha, untuk komik kompilasi bertajuk Petualangan Anak Pemberani itu.
Ada sebuah studio film animasi di Surabaya yang sempat meminati Kanser untuk dianimasikan. Namun karena ternyata mereka merombak total kostum Kanser menjadi bergaya tokoh pewayangan, yang menurut mereka agar tampak lebih terlihat “lebih Indonesia”, saya mundur. Menurut saya, hanya karena ingin terlihat “Indonesiawi”, tidak perlu memaksakan diri dengan merancang tokoh superhero berbaju wayang. Hingga kini tak pernah terdengar hasil produksi studio animasi tersebut.
Profil Karakter:
(Jink)
Dikunjungi:
Labels:
Kanser,
Profil Karakter